Setelah mencari-cari referensi dari berbagai sumber terdapat beberapa fakta mengenai jati belanda.
Di Indonesia sendiri terdapat 2 istilah dari apa yang disebut jati belanda.
Jati belanda tanaman obat / Guazuma ulmifolia
Jati belanda yang pertama adalah yang di Jawa biasa disebut jati londo atau jatos landi, bahasa lainnya dikenal juga dengan nama bastard cedar, bay cedar, pigeon wood. Jati belanda yang dimaksud memiliki nama latin Guazuma ulmifolia. Guazuma ulmifolia ini biasa dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan perabotan/furnitur.
Jati belanda yang pertama adalah yang di Jawa biasa disebut jati londo atau jatos landi, bahasa lainnya dikenal juga dengan nama bastard cedar, bay cedar, pigeon wood. Jati belanda yang dimaksud memiliki nama latin Guazuma ulmifolia. Guazuma ulmifolia ini biasa dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan perabotan/furnitur.
Kayunya berwarna coklat terang, dan inti kayu berwarna coklat kemerahan hingga coklat. Kayunya cendrung mudah diolah untuk furnitur, dan sangat baik digunakan untuk kayu bakar karena nyala baranya baik dan asapnya yang sedikit.
Buahnya dapat dimakan oleh ternak dan kuda, buah yang matang teksturnya keras, rasanya manis dan harum. Hewan lain yang terlihat memakan buah ini diantaranya babi, ayam, tupai, tapir, kijang. Secara tradisonal, daun jati belanda berkhasiat sebagai obat pelangsing tubuh dan menurunkan kadar lemak tubuh. Bijinya dapat digunakan sebagai obat sakit perut dan kembung serta buahnya dapat digunakan sebagai obat batuk. Selain itu, dekok kulit batang dapat digunakan sebagai obat malaria, diare dan sifilis. Jati belanda juga dapat digunakan untuk mengobati influenza (flu), pilek, disentri, luka dan patah tulang. Ekstrak dari daunnya dapat menekan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Shigella dysenteria, dan Bacillus subtilis secara in vitro.
referensi: wikipedia1, wikipedia2, us forest service
Jati belanda bekas peti kemas
Dan istilah jati belanda yang berikutnya adalah kayu bekas peti kemas. Kayu bekas peti kemas ini umumnya adalah kayu pinus, oak, dan kayu-kayu jenis lainnya yang memiliki karakter ringan, dan cukup kuat. Kenapa kayu bekas peti kemas ini disebut kayu jati belanda? Saya belum menemukan artikel yang menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Akan tetapi menurut pendapat saya, mungkin disebut jati belanda dikarenakan oleh tekstur dan motif dari batang-batang kayu yang memang menarik layaknya kayu jati, dan kayu-kayu tersebut umumnya datang dari Eropa(karena Indonesia merupakan jajahan Belanda sehingga Eropa diidentikan dengan Belanda) sebagai pelindung atau container untuk barang-barang yang diimport ke Indonesia.
Dan istilah jati belanda yang berikutnya adalah kayu bekas peti kemas. Kayu bekas peti kemas ini umumnya adalah kayu pinus, oak, dan kayu-kayu jenis lainnya yang memiliki karakter ringan, dan cukup kuat. Kenapa kayu bekas peti kemas ini disebut kayu jati belanda? Saya belum menemukan artikel yang menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Akan tetapi menurut pendapat saya, mungkin disebut jati belanda dikarenakan oleh tekstur dan motif dari batang-batang kayu yang memang menarik layaknya kayu jati, dan kayu-kayu tersebut umumnya datang dari Eropa(karena Indonesia merupakan jajahan Belanda sehingga Eropa diidentikan dengan Belanda) sebagai pelindung atau container untuk barang-barang yang diimport ke Indonesia.
Kayu-kayu bekas peti kemas ini kemudian banyak dimanfaatkan oleh pengusaha dan pengrajin sebagai bahan dasar furnitur atau kerajinan tangan. Hal tersebut dikarenakan, kayu bekas peti kemas memiliki harga yang relatif jauh lebih murah (karena bekas), motif seratnya yang menarik untuk di ekspos, cukup kuat, tahan rayap (karena sebelumnya memang telah diproses oleh produsen kayu tersebut di negara pengekspor), dan ringan (untuk mengurangi biaya kirim barang ekspor/impor).
referensi: nugrahafurnitur, suaramedia
Lalu bagaimana dengan serbuk kayu jati belanda yang biasa dijual untuk bedding hamster?
Hal ini tergantung kayu jenis apa dari jati belanda yang dimaksud, akan tetapi pada umumnya serbuk kayu jati belanda yang dijual adalah merupakan limbah hasil serutan kayu dari pengrajin furnitur atau kerajinan tangan kayu jati belanda bekas peti kemas (pinus, oak, kiefer). Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya mengenai bedding kayu cedar dan pinus untuk hamster. Ada pendapat mengenai kayu pinus cenderung dianggap tidak membahayakan(dibandingkan dengan kayu cedar) apabila telah melalui proses pemanasan/oven sehingga dapat mengurangi kadar phenol yang di kandungnya.
Oleh karena itu pastikan untuk mengetahui apakah produsen serbuk kayu jati belanda yang anda beli telah melakukan proses pemanasan pada serbuk kayu yang diproduksi. Menurut pendapat saya, salah satu cara mudah mengetahui apakah serbuk kayu tersebut masih mengandung phenol adalah dengan mencium baunya, makin tidak berbau berarti bisa dianggap makin sedikit kadar phenol yang dikandungnya, namun bukan berarti sama sekali tak mengandung phenol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar